Aku Digilir 5 Lelaki

Aku merupakan seorang isteri yang setia pada suami, aku punya prinsip tidak ada laki-laki lain yang menyentuh hati dan tubuhku, kecuali suami yang sangat kucintai dan aku memang selalu menjaga kesetiaanku. Apa yang aku jaga selama ini akhirnya runtuh juga ketika aku berkenalan dengan seorang lelaki yang menawarkan perabotan rumah tangga, lelaki tersebut bernama Eko dan usianya tampak lebih muda dari suamiku. Sejak itu entah kenapa aku sering memperhatikan Eko ketika datang ke rumah, akupun sering memperhatikan tubuh Eko dari atas sampai bawah yang berbadan tinggi besar dan atletis. Awalnya aku tidak mempunyai pikiran tertarik padanya namun lama-kelamaan aku semakin tertarik dengan Eko bahkan akupun sering membayangkan Eko ketika sedang berhubungan seks dengan suamiku dan akhirnya timbul keinginanku untuk memperoleh kenikmatan dari Eko.

Suatu siang tiba-tiba nafsuku bangkit, aku ingin sekali ada lelaki yang memuaskan nafsuku dan tanpa kuduga akupun mulai membayangkan sosok Eko. Saat sedang asyik-asyiknya rebahan di ruang tengah sambil membayangkan tubuh Eko, tiba-tiba pintu rumah ada yang mengetuk. Segera aku menuju ke pintu rumah, saat kubuka pintu rumah ternyata lelaki yang sedang aku bayangkan telah berdiri di balik pintu bersama keempat temannya. Tak lama kemudian akupun mempersilahkan mereka masuk ke dalam ruang tamu. Sambil duduk di sofa kamipun saling ngobrol, awalnya obrolan kami hanya sekedar basa-basi dan tanpa kusadari obralan kami mulai mengarah ke hal yang pribadi dan kulihat mereka tampak antusias, aku merasakan perlahan-lahan nafsuku mulai bangkit dan ingin rasanya di puaskan. Kucoba menenangkan diri, akupun terkejut ketika Eko bangkit dan duduk di samping dengan posisi yang begitu rapat sekali. Tanpa kuduga lengan tangan Eko menyentuh buah dadaku sehingga membuat aku semakin terbakar nafsu. Tak lama kemudian Yanto mendekati dan berbisik di telingaku sambil mencium belakang telingaku.
"Saya nggak menduga, wanita seperti Ibu Rika masih tampak menggairahkan......" kata Yanto sambil meremas buah dadaku.
Akupun hanya diam saja, kemudian Yantopun mulai mengulum bibirku dan menindih rapat-rapat tubuhku di atas sofa sedangkan Eko menutup dan mengunci pintu rumahku, sampai akhirnya kamipun sudah telanjang bulat dan anehnya aku hanya diam saja sambil menikmatinya. Tak lama kemudian tangan Yanto bergerilya menggelitik bibir kemaluanku yang sudah basah, sedangkan yang lainnya dengan liar melumat kedua buah dadaku secara bergantian. 

Melihat aku yang sudah begitu terangsang, akhirnya Yantolah yang lebih dahulu menusukkan batang kejantanannya ke liang kewanitaanku, Hadi mengisap puting kiri susuku dan Eko mengisap puting susu kananku, sedangkan Hendra dan Benny secara bergantian memasukkan penisnya ke dalam mulutku. Akupun hanya pasrah sambil mendesah-desah menikmatinya dan sekitar 10 menit aku mendapatkan orgasme pertama secara bersamaan dengan Yanto yang menyemprotkan spermanya di liang vaginaku.
"Ibu Rika, saya keeelluuaaarrr....." kata Yanto sambil menekankan penisnya dalam-dalam di vaginaku.
Setelah Yanto mencabut penisnya, posisinya langsung diganti Benny dan langsung ditancapkan ke liang kewanitaanku yang hangat dan penuh dengan sperma Yanto. Benny begitu semangatnya menyetubuhiku, akupun hanya pasrah saja. Tak lama kemudian, penis Hadi yang sedang di kulum mulutku menyemprotkan maninya dengan deras dan tanpa ragu langsung kutelan seluruhnya. Tak lama kemudian menit Benny menyemprotkan air maninya di liang senggamaku. Tubuh Hadi dan Benny berkelonjotan dan akhirnya terhempas. Hendra mengganti posisi Hadi, batang kejantanannya yang bengkok ke atas terasa penuh di mulutku, Eko mulai memasukan batang penisnya ke lubang vaginaku. Penis Eko yang tampak begitu besar dari teman-temannya terasa mantap dan nikmat menggesek liang kemaluanku yang tampak banjir oleh cairan kenikmatan. Bunyi genjotan batang kejantanan Eko seperti bunyi kocokan orang membuat kue terasa menjadi bunyi yang dominan di ruangan itu.
"Ibu Rika.. iseepp yang kuaatt.." ternyata Hendra tidak kuat dengan hisapan mulutku, batang kejantanannya memuncratkan maninya di mulutku, terasa mani Hendra lebih hangat, lebih kental dan lebih banyak memenuhi mulut dan tenggorokanku. Tak lama kemudian Eko juga menggeliat dan menyemburkan maninya di liang kewanitaanku. Tubuhku terasa lemas sambil mengiringi muncratnya air mani Eko, akhirnya Eko tergelepar di samping tubuhku.

Setelah istirahat sekitar 30 menit, dengan keadaan telanjang bulat mereka menarikku ke kamar mandi. Di dalam kamar mandi, mereka mulai merangsangku dan akhirnya mereka secara bergantian menyetubuhiku sehingga merekapun kembali menyemprotkan cairan spermanya di dalam vaginaku. Tak lama kemudian mereka membersihkan tubuh, selesai mandi kami mengenakan pakaian namun aku di suruhnya hanya mengenakan daster tanpa BH, CD dan Jilbab. Lalu kami menuju ke ruang keluarga. Di ruang keluarga mereka menyuruhku tiduran di atas karpet sedangkan mereka duduk mengelilingiku. Sambil ngobrol secara bergantian mereka meremas-remas kedua payudaraku dan sesekali melumat bibirku. Kurasakan mereka sengaja kembali merangsangku, akhirnya aku kembali terangsang. Kemudian merekapun membuka resleting celananya, lalu merekapun mengarahkan batang penisnya ke mulutku. Tanpa di suruh lagi sambil tiduran akupun mengocok-kocok dan mengulum penis mereka secara bergantian, 30 menit kemudian mereka secara bergantian menyemprotkan spermanya di dalam mulutku. Kutelan seluruh cairan sperma mereka tanpa sedikitpun yang tersisa dan setelah kubersihkan sisa-sisa sperma yang menempel di penis mereka, merekapun kembali merapikan celananya dan tak lama kemudian mereka pamit.
"Bu Rika, kami pamit dulu....lagipula hari sudah menjelang sore, suami dan keluarga Ibu pulang....." kata Eko.
"Terima kasih, kalian memang lebih perkasa dari suami saya....Ibu nggak menduga, hampir 3 jam lebih kalian memberikan Ibu kenikmatan, Ibu nggak menyesal melakukannya bersama kalian....." kataku.
"Ibu tenang saja, kapanpun Ibu menginginkannya, kami bersedia melayani dan memuaskan Ibu Rika....." kata Eko. 
"Baiklah, tapi ingat kalian harus menjaga rahasia ini dan jangan ada yang mengetahuinya......" kataku.
"Baik Bu....." kata mereka serentak sambil mencubit pantatku secara bersamaan sehingga akupun menjerit.
Akhirnya setelah secara bergantian mereka menciumiku di dekat pintu rumah, merekapun meninggalkan rumahku. Kemudian akupun masuk ke dalam kamar, di dalam kamar aku merebahkan tubuhku di atas ranjang sambil membayangkan kejadian yang aku alami bersama Eko dan kawan-kawannya.

Sejak saat itu bila aku menginginkannya maka aku segera menghubungi mereka dan menyuruhnya untuk datang ke rumah. Kadang secara beramai-ramai mereka menyetubuhiku, kadang satu persatu dari mereka yang aku minta untuk menyetubuhiku. Mereka dengan begitu liarnya menyetubuhiku di segala penjuru rumah, kadang di kamar, kadang di ruang tamu, kadang di ruang keluarga, kadang di meja makan, kadang di dapur, kadang di kamar mandi, bahkan pernah kusuruh mereka menyemprotkan spermanya di mulutku ketika berkunjung di rumahku malam hari padahal saat itu ada suami dan anak-anakku yang asyik menonton TV di ruang keluarga.
Previous
Next Post »